Monday, 4 December 2017

Dalam kehidupan sehari-haritanpa disadari, kita telah banyak mendengar atau bahkan memanfaatkan produk-produk bioteknologi. Baik yang berkaitan dengan makanan atau minuman (seperti : tempe, bir, keju, kecap,yoghurt ) , kesehatan ( seperti : penisilin,amoxylin, vaksin,hormone insulin ), pertanian ( tanaman trans genik, kultur jaringan, tembakau bebas virus ),peternakan ( seperti : domba dolly ), transportasi ( seperti biofuel ) bahkan sampai masalah sampah ( seperti : plastic biodegradable ). Namun, mungkin kita masih bertanya-tanya , apa sih bioteknologi itu ? Bagaimana bioteknologiitu ?


Bioteknologi merupakan ilmu terapan biologi yang dalam praktiknya melibatkan berbagai disiplin ilmu , seperti : Mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel molekuldan lain sebagainya. Secara klasik atau konvensional, bioteknologi dapat didefinisikan sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan dalam perkembangan lebih lanjut, bioteknologi dapat juga didefinisikan sebagai teknologi pemanfaatan organisme atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan produk dan jasa pada skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Bapak Bioteknologi

Louis Pasteur adalah orang yang pertama kali menggunakan metode fermentasi sehingga disebut sebagai Bapak Bioteknologi. Istilah bioteknologi baru populer pada abad ke-20

Tri Wibowo (2001) mendefinisikan bioteknologi sebagai suatu penerapan teknik-teknik biologi, biokimia, dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa

Dalam prosesnya, bioteknolog imelibatkan beberapa unsur , yaitu adanya:Bahan mentah, agen hayati ( organisme atau bagian-bagiannya ), pendayagunaan secara teknologis dan industrial , dan produk / jasa yang diperoleh. Perhatikan Gambar berikut ini.
Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi
Dari Gambar tersebut, dengan jelas dapat kita lihat bahwa suatu produk atau jasa dapat dikategorikan sebagaiproduk bioteknologi bila produk atau jasa tersebut dihasilkan melalui prosesteknologis ( baik konvensional maupun modern ) yang melibatkan agen hayati didalam proses produksinya. Perhatikan contoh berikut :

Contoh 1 :
biji kedelai direbus menjadi kedelai rebus
Contoh 2 :
biji kedelai direbus, setelahdingin diberikan ragi tempekemudian dibungkus lalu disimpan. Setelah 2 – 3 hari menjadi tempe

Dari kedua contoh tersebut, mana yang merupakan produk bioteknologi ? Contoh 2 merupakan produk bioteknologi karena dalam prosesnya menggunakan agen hayati, yaitu ragi tempe. Ragi tempe mengandung spora jamur Rhizopus sp.Aktivitas kehidupan jamur ini secara biologis menjadikan butiran-butiran kedelai rebus terangkai menjadi suatu produk yang bernama tempe. Sedangkan contoh 1 bukan merupakan produk bioteknologi, karena dalam prosesnya sama sekali tidak memanfaatkan agen hayati ( meski teknologi perebusan yang digunakan modern sekalipun ).

Bioteknologi dalam perkembangannya, memang tidak pernah terlepas dari sifat rasa ingin tahu dan rasa tidak puas manusia. Adapun tujuan utama pengembangan bioteknologi adalah untuk meningkatkan atau memberi nilai tambah bahan mentah dengan memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya. Dengan memanfaatkan jamur Rhizopus, biji kedelai mempunyai nilai tambah. Misalnya : dari sisi ekonomi harga tempe lebih mahal daripada harga kedelai rebus, dari sisi nutrisi tempe lebih tinggi kandungan atau nilai gizinya dari pada kedelai rebus dll.


EmoticonEmoticon